Sunday, September 29, 2013

BLAST



Basic Leadership for Architecture Students..
Salah satu acara yang diadakan oleh Gamatara untuk mahasiswa arsitektur angkatan 2013.
Acara ini berlangsung dari tanggal Jum'at 20- Minggu 22 September 2013 di perkemahan taman wisata Situgunung, Sukabumi.
Di luar ekspektasi perploncoan, ini benar-benar lebih fokus ke acara membuat kami mempunyai jiwa sebagai pemimpin. Dengan berbagai macam sesi games yang mengasyikan.

Pertama sih mandi yang benar-benar dibatasi waktu. Awalnya cuma 5 menit (buat cewe) dan 4 menit (buat cowo), Wah itu saja sudah buat repot. Kalau aku sendiri sih sudah biasa dengan latihan-latihan terbatasi waktu seperti ini. Jadinya pas tahu ada batasan waktu, aku sudah atur strategi jadi meskipun dengan waktu terbatas tapi semua bisa dikerjakan dengan baik.

Selain Mandi, bahkan sesi makan pun jadi games. Sekelompok harus memasak makanannya sendiri, lalu prototype-nya disajikan pertama kali untuk dinilai oleh juri yang berasal dari panitia. Nah kelompok yang menang akan dapat reward yaitu peralatan masak & peralatan makannya dicuci sama kelompok yang kalah. Untung saja dari 5 kali sesi masak, kelompokku yaitu kelompok 2 meraih 2 kali kemenangan sedangkan 3 lagi pun di peringkat 2 maupun 3. Semua karena kami punya koki yang handal yaitu Winda (dibantu Andre), juga penyajian yang baik (disajikan oleh Daniel). Keren juga kelompok kami ini hehehe

Lalu pas malam pertama ada sesi mengikuti tali rafia gitu dengan mata tertutup. Wuihh..menantang sekali.. Bagiku sendiri yang paling sulit saat harus memanjat yang sampai butuh bantuan tarikan tangan (berterima kasih sekali yang membantuku saat itu, sayangnya aku tak melihat wajahnya karena mataku tertutup scarf). Semua itu punya makna bahwa kita harus percaya oleh jalan hidup yang sedang kita lalui, kita harus percaya dan menerima apa yang terjadi. Mau itu yang baik atau pun yang buruk. Semua harus dijalani seyakin mungkin bahwa semua itu baik untuk membuat kita berkembang dan kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjalani dan melewatinya.

Keesokan harinya, di hari Sabtu, kami fokus outbond. Mengitari pos-pos bersama kelompok kami. Ada pos di mana kami harus menurunkan pipa bersama-sama dengan jari telunjuk masing-masing orang. Bagi 2 orang, menurunkan pipa terasa lebih mudah. Tapi bagaimana dengan 8 orang ? wuahh lebih susah lagi, karena harus memandu banyak orang dengan ego yang berbeda. Tapi karena kelompok 2 sangat percaya dengan teman, jika ada satu yang memandu maka kami akan mengikuti panduannya. Lalu ada pos di mana kami harus keluar dari kotak kecil ke luar kotak besar, namun harus menggunakan tali dan tidak boleh mengenai tanah. Sangat menantang saat harus menggantung di tali sambil keluar lalu teman-teman yang lain harus menarik tali agar tali tetap tegang supaya bisa dilewati. Wuihh bahu dan betisku semua jadi memar gara-gara pos ini hehehe. Selanjutnya ada pos di mana kami harus menyalakan batang korek api dengan obat nyamuk yang sudah dinyalakan. Obat nyamuk itu berada di tengah di mana kami membawanya bersama-sama dengan tali yang masing-masing membawanya pun dengan ditegangkan. Kesulitannya memang mencari korek apinya yang kecil di tanah berumput. Selanjutnya ada pos di mana kami harus membalikkan terpal dengan cara kelompok kami harus ada di dalam terpal tersebut. Lalu ada pos yang harus bisa menjatuhkan diri ke tangan teman-teman yang sudah disusun biar kuat. Nah ini pos tersulit karena aku harus benar-benar melawan diri sendiri, karena harus menjatuhkan diri. Kalau harus bertahan agar diri tidak jatuh itu aku pasti bisa deh, tapi untuk harus menjatuhkan diri wuahh..melawan ketakutanku akan jatuh aku sampai berteriak, keringat dingin, panik, semua campur aduk..untungnya aku lebih bisa mengendalikan diri kali ini jadi gak sampai nangis-nangis kayak pas dulu tuh dulu..orz.. Tapi yasudahlah udah lewat, tapi ya aku cukup bangga dengan diriku yang berusaha sekuat tenaga melawan ketakutanku sendiri. Ternyata diriku ini luar biasa juga yaa ahahahaha #plakduesh

Oke setelah outbond yang melelahkan, lalu kami pun seangkatan ditantang untuk final challenge dari outbond yang telah kami lalui. Yaitu tantangan pertama harus bisa masuk ke dalam karpet yang berukuran 30cm x 50cm berjumlah 12 buah..sedangkan kami seangkatan berjumlah 47 orang. Luar biasa kami jadi harus memasukan satu kaki ke dalam karpet tersebut dan kaki yg lain diangkat sambil kami pun berangkulan erat. 1 karpet bisa dimasuki 3 orang. Nah bagaimana 11 orang lagi ? Mereka itu yang badannya imut-imut jadi mereka bisa memeluk kami dan menempelkan kaki mereka di atas kaki yang sudah masuk ke karpet..waa luar biasa akhirnya tantangan ini lolos juga. Selanjutnya tantangan di mana kami seangkatan harus melewati tali rafia setinggi 2 meter..semua berhasil melewati itu bahkan aku yang panikan di ketidakseimbangan, tapi aku percaya teman-teman seangkatanku akan membantuku. Akhirnya aku pun bisa lolos dari situ, dan memang para lelaki di angkatanku ini hebat-hebat semua, salut ke mereka yang mau tertiban dan terinjak untuk jadi pijakan teman yang harus melewati tali setinggi 2 m itu. :')

Setelah final outbond, maka malamnya pun ada Final Challenge dari keseluruhan acara ini. Kami harus melewati medan yang berat di tengah hutan dengan ditemani teman sekelompok yang berjumlah 4-5 orang dan senter yang menyala. Kelompokku sendiri berjumlah 5 orang dan di urutan ke 6, 2 lelaki di urutan depan dan belakang, dan 3 perempuan di tengah-tengah. Wuah benar-benar itu kalau gak ada senter itu serem banget, full gelapnya hutan dengan medan yang cukup berat karena harus mendaki dan harus turun, apalagi banyak pijakan yang licin, dan teror dari pacet. Cukup menegangkan juga, apalagi ada sambutan dari penghuni yang cukup bikin kaget juga hehehe. Tapi akhirnya kami pun bisa melewati pos-pos dan medan tempur dengan baik. Akhirnya kami berhasil ke daerah danau, di tengah malam dan dingin banget ! Sambil menunggu kelompok yang selanjutnya, kami beristirahat dan mengobrol. Parahnya karena embun maka jaketku basah banget, makin dingin pula. Ditambah ternyata acara tantangan gak sampai disitu saja. Tapi ada tantangan di mana kami harus menyalakan api unggun dengan 5 lilin saja. Pada awalnya berpikir tentang membawa lilin di kelompok masing-masing, namun ternyata kami dihadang panitia. Semuanya sudah capek, pundung, ngantuk, males-malesan..akhirnya ya karena aku juga sama-sama capek tapi aku berusaha untuk menyatukan semuanya. Mungkin semuanya kaget apa gimana gitu, tapi ya mengambil inisiatif itu memang butuh keberanian yang tinggi. Mungkin aku yang dulu pada saat seumuran teman-temanku saat ini pun masih belum punya, tapi dengan banyaknya tempaan diriku sekarang ya hal ini sudah bisa diatasi dengan mudah. Akhirnya kami bersatu membuat pagar perlindungan untuk teman kami, Iman, yang membawa lilin. Akhirnya bisa menerobos panitia yang mengganggu dan bisa menyalakan obor untuk menyalakan api unggun.Api unggun menyala, kami pun bersama panitia membakar nametag kami, menandakan kami semua telah menjadi satu keluarga Arsitektur. Setelah itu kamu menyalakan lentera dengan sebelum menerbangkannya kami berdo'a tentang keinginan kami.
Sesudah acara ini, setelah sampai di tenda aku pun langsung tertidur dengan nyenyak.

Akhirnya sebentar tertidur tidak sadar sudah pagi lagi..
Namun ya lega sudah selesai acara yang penuh dengan keterbatasan waktu itu hehehe. Aku pun bersiap sarapan dan siap-siap juga untuk pergi tracking ke air terjun di taman wisata Situgunung, Sukabumi. Air terjun itu bernama Curug Sawer. Jalan dari tempat kemping sampai ke air terjun cukup jauh dan harus melewati medan yang berat pula. Makanya setelah dari sana pun, kami ke tempat kemping dengan naik angkot karena cape heuheuheu..
Setelah acara ke daerah air terjun, maka kami pun bersiap untuk pulang~
Sesampainya di UPH, aku pun langsung dijemput Papa&Mama..dan sampai rumah langsung mandi dengan bersih dan tertidur pulas di kasur.
Pengalamannya masih terus kuingat.
Bersyukur masih bisa ikut acara seperti ini, pengalamannya sungguh berarti sekali bagiku.



Saturday, September 14, 2013

Sibuknya Studio

Jadwalku penuh..
Aneh yah Jadwal gak penuh malah bingung mau ngapain terus jadi stress, dan pas penuh malah stress juga hahaha dasar manusia memang sifat dasarnya pemalas. Tapi dibalik semua itu, manusia pun punya rasa ingin tahu yang cukup besar. Rasa Kepo yang besar ini pula yang bisa menggerakkan mereka untuk berusaha. Saat ini aku mengandalkan hal ini untuk tetap optimis dan bersemangat saat melakukan suatu kegiatan. 

Kuliah Arsitektur memang sibuk, apalagi tugas studio yang seabreg.
Kalau sudah mengerti makna kehidupan, maka kesibukan akan menimbulkan rasa bersyukur akan hal-hal yang kecil.
Masih dibeli kesempatan untuk bekerja melakukan sesuatu....bersyukur
Masih ada waktu sedikit untuk tidur....bersyukur
Masih sempat beli kopi pas istirahat siang saat hari studio....bersyukur
Masih bisa teleponan ama BiibopH sambil ngerjain tugas....bersyukur
serta yang lainnya..

Hal-hal kecil semacam kegiatan yang dulu dianggap tidak berharga karena hanya menjadi rutinitas kehidupan semata, sekarang karena harus dengan cepat dilakukan dengan waktu yang cukup singkat menjadi sangat disyukuri.
Studio Desain memang tugasnya banyak banget. Untuk yang saat ini aja, full day studio untuk hari Selasa dan Jum'at, namun semalam sebelumnya pasti jadi kurang tidur buat membereskan tugas.
Capek ? Iya..tapi dengan adanya kopi maka hari-hari mengantuk pun terlewati dengan mudah. Tugasnya sih masih tergolong ringan, namun kuantitasnya cukup banyak. Jadi jika tidak punya manajemen waktu dengan baik pasti akan kewalahan. Kadang teman-teman suka menginap di studio biar cepat beres, di antara mereka pun sudah ada yang mengerjakannya terlalu terus-terusan dan gak pake istirahat. Padahal hasilnya sama aja dengan yang istirahat dengan cukup. Akhirnya semakin beban tugasnya bertambah, mereka menjadi semakin cape, karena badannya pasti minta untuk beristirahat. Semoga diberikan pemahaman yang baik juga, karena kalau kondisi badan gak oke, gimana mau berkarya ?
Kalau aku sendiri memang gak mau terlalu terburu-buru harus begini atau begitu. Dibawa fun aja~ Dikerjakan sesuai dengan kemampuan.

Kalau tiap pertemuan memang ada tugas yang tiap pertemuan harus dikumpulkan yaitu tugas menulis koran dan tugas gambar di buku 642 Things To Draw~



Untuk yang gambar di buku ini, kata asisten kelompokku memang tiap pertemuan harus beres 30 gambar. Jadi di pertemuan terakhir gak usah gambar lagi, langsung dikumpulin aja karena sudah dicicil gambarnya. Asik juga sih, kita jadi harus menggambar banyak hal dari realitas. Jadi misalnya disuruh gambar kacang, ya kita menggambar kacang yang ada di dunia nyata ini ke dalam buku itu. Untuk sat ini sih aku sudah mengisi 106 gambar. Semoga di pertemuan terakhir uda full yaa satu buku~ Amiin..
Tugas rutin yang kedua adalah menulis artikel koran dengan huruf teknik. Sebenernya sih untuk latihan huruf teknik aja. Tapi sekalian juga latihan untuk bikin garis dengan freehand. Lalu untuk tugas-tugas lain biasanya tergantung saat itu sedang belajar hal apa. Kalau yang saat ini tentang bentuk dan perspektif. Cukup banyak juga, tapi ya dinikmati sajalah hehehe.

Sayangnya kesibukan ini bikin jadi susah ngeblog juga, padahal udah niat gitu. Kayaknya sih ntar bakal diatur juga minimal tiap sabtu bisa menulis dan memposting sesuatu. Semoga sih blognya jadi menarik lagi. Banyak yang ingin diungkapkan nih..
Oh iya minggu depan sepertinya jadi gak bisa posting juga, karena bakal camping selama 3 hari 2 malam di Gunung Gede-Pangrango, Sukabumi. Ada acara BLAST - Basic Leadership for Architecture Student. Aku udah lama gak kemping, jadi ya semoga bisa ikut kemping lagi, meskipun dalam acara kayak begini yang pastinya bakal cape banget wkwkwk
Ya dinikmati sajalah kesibukan ini. Pertanda masih diperkenankan untuk hidup di dunia. Kalau sudah dipanggil pulang ke `rumah` sana. Susah menikmati materi di dunia ini lagi. Jadi jangan sia-siakan pengalaman menarik ini.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...