Monday, August 10, 2015

Trienalle UPH Architecture 2015

Sabtu kemarin (080815) aku (akhirnya) mengunjungi pameran karya-karya mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Pelita Harapan yang biasanya diadakan tiga tahun sekali, yaitu : Trienalle UPH Architecture 2015.




Pameran ini diadakan dari tanggal 25 Juli 2015 lalu sampai tanggal 8 Agustus 2015 kemarin di gedung Cipta Niaga di daerah Kota Tua Jakarta / Taman Fatahillah. Gedung ini termasuk gedung lama dan sudah sangat usang. Katanya pula setelah pameran ini maka gedung ini akan direvitalisasi entah bagaimana wujudnya nanti.

Karyaku tentang Rumah Buku di Kota Tua pada Studio Perancangan Arsitektur 2 semester lalu terpilih untuk dipamerkan dalam Pameran ini. Padahal karyaku terpilih tapi baru di hari terakhir pameran ini lah aku sempat mengunjungi pameran, karena alasan sibuk, ga tau cara ke daerah ini kalau memakai angkutan umum, sampai karena ga ada teman jadinya urung pergi. Sampai akhirnya BiibopH menawarkan diri untuk mengantar. Akhirnya aku bisa datang juga.

Pameran secara keseluruhan menurutku sudah sangat baik, karena beberapa temanku adalah panitia dan aku tahu sekali usaha mereka mewujudkan acara ini sangat luar biasa. Seluruh karya terbaik dari beberapa mata kuliah, studio, sampai tugas akhir ditampilkan secara menarik sesuai dengan konsep yang diusung yaitu Waktu adalah Ruang. Ada dua hal utama yang diangkat dalam pameran ini yaitu zona Suatu Waktu dan zona Kontinum Kota Tua.

Sebelum menuju zona Suatu Waktu, kita akan melewati zona Lorong Laju. Pada zona Lorong Laju berfungsi menyadarkan pengunjung tentang peran waktu melalui tempo gerak dan bunyi. Di zona tersebut banyak karya - karya dari Studio Dasar Desain 2 yang dibuat oleh para mahasiswa angkatan 2014. Sama seperti saat angkatanku membuat maket instalasi dari kayu pada SDD2 dulu, namun karya mereka terwujud dengan ada unsur gerak pada karyanya. Gerak itu juga terwujud menggunakan sensor, jadi ketika dalam radius beberapa meter maka sensor itu dapat menggerakan maket instalasi kayu mereka dengan konsep masing-masing.


 *maket ini termasuk yang paling berisik saat pergerakannya* 





*serius amat Mas* 


Setelah itu kita akan menuju ke zona Suatu Waktu di mana terungkap tentang apa saja hubungan antara waktu dan ruang dalam arsitektur. Di zona ini banyak karya yang berhubungan dengan sejarah seperti sejarah kota Jakarta. Juga ada karya dari mata kuliah perancangan digital. Yang paling aku suka adalah maket Masjid Istiqlal Jakarta, dengan kubahnya yang termasuk Geodesic Dome.





Selanjutnya kita akan diarahkan menuju zona Transisi. zona ini berfungsi untuk menyadarkan tempo dan durasi melalui gerak interaktif. Mulai dari bagian bawah tangga sampai ke atas, pada zona transisi ini berisi karya tugas akhir dari Studio Dasar Desain 2 yaitu maket berukuran maksimal 2 m x 2 m dengan material kayu yang bisa berfungsi untuk digerakan satu orang ketika berada pada maket tersebut. Namun beberapa karya tidak bisa digerakan karena rusak atau pun memang tidak sanggup digerakan.

Ketika telah menaiki tangga kita akan terarah ke bagian kanan dan kiri. Ruangan sebelah kanan adalah zona Proyek Akhir. Berisi karya-karya Tugas Akhir yang dibuat oleh para mahasiswa tingkat akhir sebagai persyaratan kelulusan. Karya yang menarik menurutku adalah karyanya Ko Evan


 *hotel bintang 5*


Di ruangan sebelah kiri tangga adalah zona Kontinuum Kota Tua. Pada zona ini diungkapkan paradigma waktu yang menjadi pertimbangan desain kota tua Jakarta. Pada zona ini berisi beberapa karya studio yang berhubungan dengan kota Tua Jakarta. Salah satunya adalah studio perancangan arsitektur 2 yang aku ikuti semester lalu. Tugasnya merancang rumah buku di kota tua Jakarta.


 *penjelasan karya rumah buku* 










 *tersembunyi di pepohonan* 





*akhirnya bisa lihat karya sendiri dipamerin* 


Setelah zona ini maka kita akan ke ruangan selanjutnya yaitu zona Ruang Luang di mana pada zona ini, ruang dan waktu bertemu tanpa beban cerita. Di ruang ini terdapat toko buku kecil, panggung kecil untuk talkshow dan pemutaran film, pameran produk sponsor, serta terdapat kantin yang menjual camilan dan kopi. Setelah ruang ini kita dituntun oleh instalasi rotan menuju ke lantai 1 lagi pas di bagian area masuk pameran untuk menuju ke pintu utama. Tangga yang dilewati cukup curam sehingga harus berhati-hati dalam melangkah.

Begitulah pengalaman yang aku rasakan serta ruang-ruang yang aku lewati pada pameran Trienalle UPH Architecture 2015 ini. Aku bersyukur telah terpilih, dan meskipun aku tidak bisa membantu banyak panitia yang telah menyelenggarakan acara ini. Aku mengucapkan banyak terima kasih untuk mereka yang berlelah-lelah sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih teman-teman dan terimakasih UPH~



Untuk melihat pameran Trienalle UPH Architecture ini butuh waktu 3 tahun. Jadi semoga masih diizinkan untuk melihat pameran di 3 tahun mendatang.

See you soon~ 



Friday, August 7, 2015

Tipe Silaturahmi & Bermaaf-maafan Saat Lebaran

Perhatian : postingan ini bukan untuk mendiskreditkan individu atau golongan, dan juga ga semua orang emang kayak gitu, kalau merasa ya itu masalah Anda. :p 

Saat lebaran kemarin aku membuat pengamatan bagaimana orang yang merayakan lebaran saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.Bukan hanya orang di sekelilingku, tapi juga aku mengamati orang-orang lain entah para artis yang diliput infotainment atau melihat orang yang ga dikenal melakukan silaturahim pas banget di jangkauan penglihatanku.
Dari pengamatanku tersebut maka aku menyimpulkan Tipe Saat Silaturahim & Bermaaf-maafan Saat Lebaran, adalah sebagai berikut, :



Tipe #1 : LEBAY 
Nangis saat menyesali kesalahan pada saat meminta maaf sih lumrah aja, asal jangan dramatis kayak sinetron. Mending kalau direkrut sinetron "Tukang Bubur Udah Berkali-kali Naik Haji", nah kalau direkrut buat sinetron "7 Manusia Harimau" ? Udah keburu mati dimakan macan tutul di 10 menit pertama tayang karena bisanya nangis doang.








Tipe #2 : REALITY SHOW 
Ini kayaknya gara-gara kebanyakan nonton Reality Show macam Master Chef atau Amsale Girls hahaha. Di depan sih pencitraan, lah di hati mana tahu kan ?








Tipe #3 : KURANG AJAR 
Mo gimana lagi, pasti ada aja satu orang di satu kelompok yang abnormal dan selalu minta ditabok.








Tipe #4 : TOM & JERRY 
Biasanya sih ini kelakuan saudara dekat. Entah karena saking dekatnya jadi enak aja berantem terus baikan terus berantem lagi terus baikan lagi terus-terusin aja ampe Mpok Nori bangkit dari kubur.








Tipe #5 : SALAM TEMPEL 
Nah ini khusus yang minta-minta THR di saat Lebaran (Biasanya bocah-bocah, fakir miskin, dan anak-anak terlantar). Eh aku juga masih sih ya mo gimana, mau nikah belum boleh, lulus kuliah juga belum. Jadilah memanfaatkan momen "masih belajar" ini buat minta-minta. Kalo udah punya suami ato kerjaan kan pasti deh jadi kebalik kondisinya karena harus ngasih THR.

Jadi beberapa tipe di atas memang guyonan saja kok, lucu sekali melihat fenomena manusia yang menjalankan adat agama ini. Meskipun kayaknya harus serius amat bermaaf-maafan tetapi tidak semua pasti seserius itu. Jadilah ide bikin ketidak seriusan yang kecil-kecil itu aku gabungkan dalam guyonan ini.

Semoga menghibur hahaha



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...