Kejadian saat makan malam tadi menjelaskan hal tersebut. Di kala BiibopH mau nambah porsi makanan, antara gyoza dan nabe, aku langsung menyarankan nabe. Alasannya karena lebih berharga nabe untuk dimakan daripada gyoza. Karena porsinya besar (sesuai juga dengan nafsu makan BiibopH), agar tidak menambah pesanan macam-macam lagi yang menambah biaya juga. Namun apa yang aku usulkan masih membuatnya labil karena dia juga ingin gyoza dan sudah makan 3 piring kecil appertizer. Aku sih gak ada niat memaksa dia untuk memilih nabe, hanya memberikan pilihan yang lebih " worth" aja untuknya.
Akhirnya BiibopH pun memilih nabe, oke awalnya saat nabe datang wah senang sekali sepertinya dia soalnya ada telur dengan kuning setengah matang. Tapi pas sudah proses memakan, ternyata gak bisa menghabiskan karena kekenyangan. Sayang sekali.
Akhirnya dia pun bilang, nabe itu awalnya berharga tapi saat proses jadi hilang keberhargaannya.
Aku pun jadi berkesimpulan yang sudah ku tulis di statement pembuka di atas.
Semua yang kita anggap berharga, belum tentu dianggap orang lain sama berharganya dengan apa yang kita rasakan. Sayangnya banyak yang masih tidak mengerti. Apalagi sifat kebanyakan bangsa kita.
Bagi yang memberikan saran kadang suka maksa, sehingga membuat yang diberikan saran malah terpojok atau merasa terancam. Alasannya sudah jelas, demi keuntungan pribadi atau biar yang diberikan saran tidak enak sendiri atau juga biar ikut jadi terpuruk buruk biar sama-sama gak enak. Dan dari pihak yang diberikan saran, selalu ada rasa gak enakan ke orang lain yang membawa keburukan bagi diri sendiri jadinya, karena dapat membuat orang lain yang berniat jahat untuk mudah mengatur dan memprovokasi biar ikut-ikutan.
Jadinya bagaimana cara agar kita menghargai suatu hal yang berharga ini bagi diri sendiri dan juga orang lain ?
Untuk diri sendiri, caranya adalah dengan sadar akan hal-hal baik yang berharga bagi diri kita. Hal-hal yang berharga ini harus kita perjuangkan, karena pasti lekat dengan tujuan hidup kita di dunia ini. Meskipun ada yang mencoba mempengaruhi, coba dipilih yang baik dan singkirkan yang buruk. Relasi menjadi tidak baik itu dapat diperbaiki, tapi kehilangan sesuatu yang berharga karena hilangnya kesempatan yang sudah datang, bisa bikin kita menyesal seumur hidup.
Aku pun sama, berjuang selama 3 tahun terakhir ini untuk mencari hal-hal yang benar-benar berharga menurutku itu sangat sulit. Karena aku masih suka ikut-ikutan orang terus dan mudah dipengaruhi. Tapi aku tetap berjuang, meskipun jatuh berkali-kali tapi tetap berusaha bangun lagi. Sekarang aku sudah mengerti, sesuatu yang menurutku berharga harus aku sendiri yang memperjuangkan. Dan orang lain yang menjatuhkan dan mengalihkanku ke hal lain, abaikan saja. Hilangkan rasa gak enakan. Ini demi kebahagiaanku dan demi tujuan hidupku di dunia ini. Bagiku hal yang paling berharga di dunia ini adalah keluarga, BiibopH, membantu orang lain, merasakan hal yang indah, serta berteman dengan banyak makhluk Allah SWT.
Untuk orang lain, kita tidak boleh memaksakan kehendak kita demi mempengaruhi orang lain ke hal yang buruk demi kepentingan pribadi kita. Itu hal yang jahat sekali. Aku dulu merasa, aku diperlakukan begini oleh orang lain. Mungkin secara gak sadar, aku pernah berperilaku yang sama. Berbuat hal seperti ini kepada orang lain. Sekarang aku sendiri, selalu hati-hati dalam memberikan saran. Aku mengawalinya dengan niat yang baik lebih dulu, pemilihan kata yang tepat saat memberi pertimbangan, serta akhirnya menyerahkan keputusan sepenuhnya pada orang yang diberikan saran. Saran yang diberikan pun harus demi kebaikan orang tersebut. Utamakan demi kebahagiaannya.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dengan mengutamakan kebahagiaan orang lain, dirinya akan ikut merasa bahagia. Semua manusia saat ini lebih mengukur kebahagiaan dari material dunia dimensi ke-3. Jadinya indra perasa lewat hati pun menjadi tumpul. Kasihan sekali :(
Padahal jika tahu bahwa semakin terikat dengan material dimensi ke-3 ini akan membuat jiwa kita makin sengsara. Ketidak-pekaan membuat tidak terasa sengsaranya, padahal dalam hati pasti ada rasa gelisah yang mengganjal.
Maka dari itu, mari berusaha untuk sadar. Siapakah sebenarnya diri kita ? Untuk apa kita berada di sini ? Karena dengan mengerti tujuan kita sebagai manusia di sini, kita pun makin sadar akan sesuatu hal yang berharga demi diri kita. Serta kita dapat memperjuangkannya demi kebahagiaan kita dan orang lain.
Sesuai dengan tugas utama manusia : untuk selalu bahagia.
Semoga Allah SWT selalu menjaga, memberikan rahmat dan kebahagiaan untuk kalian semua~ ^^/
ecHiezo
Superrr sekali! Good post..love it!
ReplyDeleteIni postingan yang bagus banget *_*
ReplyDeleteBikin aku ikut tercenung selama beberapa saat... Hehehe :p
Hal yang berharga bagi kita, hal yang membuat kita bahagia, belum tentu bernilai sama bagi orang lain. Itu sesuatu yang sifatnya subjektif, ya. Dengan demikian, setiap orang pun punya standar kebahagiaannya sendiri :3
Bersyukurlah orang yang bisa berempati dan memahami hal tersebut, karena itu bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Menghargai orang lain , menebarkan cinta dan kebahagiaan itu dimulai dari diri sendiri. (^_^)