Sunday, February 8, 2015

3 Cara Menghadapi Stress, Benarkah ?

Artikel ini bukan suatu alasan untuk siapa pun menjauhi tugas atau pun pekerjaan yaa..
Hanya ingin membahas bagaimana cara kita bisa mengubah persepsi pemikiran kita tentang stress itu sendiri.


Saat ini manusia pasti mengalami stress, stress dianggap bagian dari hidup normal manusia saat ini, jadi kalau kalian gak stress berarti kalian semua ABNORMAL !! muahahahaha !!! *plakduesh*

Bagiku stress sudah menjadi bagian hidupku sejak mengambil kuliah arsitektur, dan mengambil kuliah arsitektur kedua kalinya. Aku juga bingung sebenarnya ada apa denganku dan arsitektur ? sehingga harus berhadapan dengan stress di dalamnya hingga dua kali..DUA KALI !!
Coba bayangkan..kok aku mau-maunya ya ?
Entahlah aku juga bingung..

Kedua kalinya ini membuatku sadar kalau yang aku hadapi bukan kuliahnya atau pun nilai-nilai yang akan tercantum pada transkrip akademik, atau pun pula ijazah yang akan kudapatkan saat lulus nanti. Tapi yang harus kuhadapi adalah stress-nya, TEKANAN yang begitu besarnya dalam menjalani perkuliahan. Sudah banyak artikel-artikel yang membahas bagaimana cara menghadapi stress, mengatasinya, berteman dengannya, maupun melawannya.
Tapi semua itu malah membuat stress semakin berat rasanya bahkan menjadi seperti ada, padahal mah aslinya gak ada kan ?
Stress gak bisa dibuktikan karena tidak berbentuk materi, tapi semakin berfokus padanya maka ia lambat laun akan termanifestasi dan bisa saja suatu saat nanti terwujud dalam dunia tiga dimensi..hati-hati ! O_O;;

Jadi penyebab kita merasakan stress di kehidupan saat ini adalah karena kehidupan seluruh manusia di bumi yang tidak selaras dengan Sang Pencipta, atau Tuhan, atau Alam Semesta, atau apalah kalian biasa menyebut-Nya. Kita diajarkan untuk belajar keras demi nilai bagus, lalu bekerja keras dan cepat, melakukan sesuatu kemajuan, kemajuan dalam materi, kemajuan dalam teknologi, kemajuan dalam ini, kemajuan dalam itu, kemajuan, kemajuan, kemajuan...TAPI POINTLESS.

Mengapa seperti itu ?
Ya gak usah jauh-jauh deh, rata-rata tujuan manusia belajar dan bekerja keras kan mencari harta, tahta, martabat, dan wanita/pria. Ya semuanya demi keamanan hidup diri sendiri.
Padahal mah kalau ujung-ujungnya mati, kan kita gak membawa hal-hal tersebut. Jadinya POINTLESS kan ?
Buat apa jadinya mengumpulkan itu semua kalau ujung-ujungnya pun gak kita bawa ke dimensi sana. Jadi ya kita sebenernya harusnya cuma hidup aja di sini dan berfokus mencari PENGALAMAN, karena PENGALAMAN itu lah yang akan kita bawa dan diskusikan dengan para teman-teman kita di dimensi atas setelah kita berakhir menjalani kehidupan di sini.

Maka dari itu aku pun mulai mengendalikan pikiranku, karena selama 24 tahun aku hidup menjadi Yessi dan belajar dari sekolah dan kejadian-kejadian yang ada di sekelilingku membuat pikiranku yang mengendalikan hidupku. :(

Akhirnya aku tahu bahwa ya sebenarnya STRESS itu TIDAK ADA.

Yang ada adalah kesalahan pikiran kita dalam memandang suatu pekerjaan atau tugas yang datang pada kita.
Tenang, suatu yang salah itu tidak buruk, malah membuat diri kita bisa belajar menjadi lebih baik~ 

Kukutip dari artikel ini : http://thespiritscience.net/2014/12/02/3-secrets-to-handle-stress/
Dengan penjelasan yang kubuat sesuai dengan pemahamanku

1. Lepaskan Program Ketakutanmu 



Setiap manusia yang hidup pasti dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Dengan budaya serta agama yang dianut, dan sebagainya tersebut telah memasukan program ketakutan dalam pikiran kita.
Takut sama Orang Tua..
Takut ditolak..
Takut dipermalukan..
Takut dosa..
Takut salah..
dan sebagainya..

Meskipun kita bisa tidak menyadarinya tapi ketakutan ini terprogram dalam pikiran kita yang mengacu ke arah ancaman bagi badan. Jadi jika kita takut akan sesuatu karena kita merasa sesuatu itu akan mengancam badan kita. Padahal mah yaa gak sampai segitunya juga sih.
Ketakutan ini membuat kata STRESS itu..ya STRESS itu kan TIDAK ADA, yang ada hanyalah ketakutan, jadi kita lah yang harus mengatasinya dengan cara MELEPASKAN PROGRAM KETAKUTAN itu dari PIKIRAN kita.

Cara yang kulakukan dan baru kusadari ternyata aku telah melakukan cara ini sejak lama, adalah dengan membicarakannya dengan teman terdekat atau bahkan orang yang bersangkutan. Misalnya nih ya setiap ada DEADLINE tugas, aku selalu berbicara pada BiibopH tentang ketakutanku dan sebagainya. Meskipun gak semua ketakutannya hilang tapi sangat membantu memperingan TEKANAN yang dihasilkan dari KETAKUTAN itu.
Mungkin untuk mempermudah, kata kuncinya adalah dengan KOMUNIKASI.

Jadi sepertinya jika takut itu menyerang ya sudah daripada tenggelam dalam ketakutan, akan aku komunikasikan apa yang aku rasakan daripada aku berkubang dalam energi negatif ketakutan itu gak enak banget sumpah !
Karena jujur aja yaa menurutku hasilnya akan sama saja jika kita hanya fokus ke ketakutan ya saat kita melakukan sesuatu malah lebih buruk, tapi kalau kita komunikasikan ketakutan yang kita rasakan, meskipun akhirnya kita melakukan sesuatu yang hasilnya gak oke tapi hati kita nyaman, tenang, dan tidak terancam. Jadi mending pilih mana ?



2. Berada Di Waktu Sekarang



Nah ini !
Bagi kalian yang terbiasa membiarkan pikiran mengatur hidup kalian (bagiku juga sih) pasti masih sulit merasakan nyamannya hidup di waktu saat ini.
Di agama sudah ada latihan agar kita bisa menikmati rasanya berada di waktu saat ini ya dengan shalat, berdo'a, meditasi, dll.
Cara-cara tersebut bertujuan agar kita dapat mengendalikan pikiran kita. Karena pikiran kita sebenarnya adalah bagian dari otak yang adalah bagian dari tubuh, jadi tentu saja pikiran kita ada dan terprogram untuk melindungi tubuh kita dari ancaman.
Namun sejatinya manusia itu hidup bukan diatur oleh pikiran, tapi manusia itu harus bisa mengendalikan pikiran untuk menggunakannya agar kehidupannya bisa lebih baik.
Jadi sering-seringlah beribadah ya kawan~ hehehe~

Kalau aku sendiri lebih suka pakai cara meditasi.
Bukan..bukan masuk ke gua terus diam selama berabad-abad hahaha emangnya pertapa.
Tapi saat aku sedang istirahat atau senggang, aku fokuskan ke masa sekarang, aku melihat-mencium-merasakan-mendengar apa yang ada di sekelilingku saat itu. Awalnya sih fokus dengan napas, tapi seiring berjalannya waktu aku semakin terlatih menggunakan semua indrawiku. Awalnya pula pikiranku ke mana-mana, masih mikirin tugas atau pun makan siang yang akan kubeli apa, atau pun BiibopH lagi ngapain, atau pun aku harus menulis artikel apa, dll..tapi semakin dilatih..setiap aku ingin menikmati waktu saat ini, pikiranku yang mumet ke mana-mana itu pun akan mulai diam sendiri. Setelah PIKIRAN kita DIAM, sekitar 5-10 menit, baru kita kendalikan pikiran kita untuk fokus ke tugas yang akan kita kerjakan.

Jika kita fokus kepada tugasnya, hal-hal yang menekan kita tentang hasilnya baik/buruk, atau pandangan orang lain, atau bahkan waktu pun menjadi tidak berarti.
Akhirnya kita pun bisa nyaman mengerjakan tugas di waktu saat ini ! Yay !!
Tenanglah, apa pun hasilnya..mau itu baik atau pun buruk...semua akan baik-baik saja~ :)



3. Lihat Gambaran Besarnya 


Bila mengerjakan suatu tugas yang akhirnya menekan kita, coba kita lihat gambaran yang lebih besar. Cara mudahnya sih bagiku biasanya memposisikan aku menjadi karakter sebuah game bernama Yessi, dan aku sendiri berada di luar dari si Yessi ini untuk melihat secara garis besar jalan cerita dari game itu sendiri.

Contohnya, aku dapat tugas yang deadlinenya besok, panik pasti !
Lalu aku posisikan diriku keluar dari tubuhku dan melihat diriku sekarang seperti sebuah karakter dari game. Karakter ini harus menyelesaikan tugasnya besok, karena jika tidak menyelesaikan tugasnya maka ia tidak akan dapat nilai XP (experience) yang dibutuhkan untuk naik level atau aslinya ya gak lulus mata kuliah itu lah, lalu juga kalau ia tidak menyelesaikan tugasnya maka ia akan lebih sulit mengerjakan quest selanjutnya atau aslinya ya tugas selanjutnya yang bobot nilainya lebih besar. Jadi jika memosisikan diri di luar diri maka akan lebih mudah melihat gambaran besarnya, sehingga akan meringankan tekanan karena pandangan kita dari tugas tersebut akan berubah. Bahwa tugas tersebut bukanlah suatu hal besar yang membebankan kita tapi tugas tersebut adalah jalan bagi kita untuk mendapat pengalaman yang bermanfaat bagi pengerjaan tugas-tugas selanjutnya~

Yak ! Segitu saja cara mengatasi stress yang sebenarnya gak ada itu hahaha

Aku menulis ini juga sebagai pengingat bagi diri sendiri. Bukan berarti aku sudah terbebas dari tekanan, karena aku pun masih belajar mengendalikan pikiranku lagi jadi terkena tekanan tentu saja pasti. Karena saat ini aku pun masih terpengaruh oleh stress yang tidak ada tersebut sampai siklus haid ku melambat dan rambutku rontok plus mulai beruban..hiks ;w;

Jadi kuliahku yang kedua kalinya di arsitektur ini bukan karena aku harus menghadapi bidang arsitekturnya (bukan mimpiku soalnya) tapi aku harus mengubah pandanganku tentang stress yang sebenarnya tidak ada.

Serta melatih diriku untuk hidup selayaknya manusia harus hidup di bumi sesuai keinginan Sang Pencipta, karena aku adalah bagian dari-Nya.

Semangat bagi kalian yang katanya hidup normal dengan stress !

Aku sih mending milih hidup ABNORMAL deh sesuai dengan tujuanku datang ke sini~

Semoga menginspirasi~
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.


Have A Nice Day~



All images from Google.com & Pinterest.com

2 comments:

  1. Halo, ecHie-chan.. ^^
    Lama gak komen di sini ya, huhuhu.. xD
    Artikelnya bagus, ya.. psikologi banget. :D
    Poin nomor dua di atas juga dikenal dg sebutan mindfulness, bisa dilakukan utk meningkatkan konsentrasi juga, lho.. ^^

    Btw, bukan bermaksud nyepam, sih.. >.<
    Tapi aku pernah menulis artikel tentang manajemen stres di:
    http://ichigosweetb.blogspot.com/2012/05/stress-management-ayo-kompromikan.html

    Semoga membantu.. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih komennya, Ichigo-chan~ ^^
      oke, nanti aku mampir yaa~

      Delete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...