Sunday, March 23, 2014

Mengapa takut akan kematian ?



Sudah 2 minggu lebih pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada saat penerbangan.
Banyak orang berspekulasi tentang kecelakaan pesawat tersebut, ada yang dibilang dibajak lah, jatuh dan tenggelam lah, atau pun meledak di udara.

Hilangnya pesawat tersebut menebarkan ketakutan pada masyarakat karena mengingatkan pada kematian. 
Sungguh, mengapa kita harus takut akan kematian ?

Berdasarkan hal dari hasil ketidak-ilmiah-an yang biasa aku lakukan (firasat, jalan-jalan di dunia astral, dll). Semua kru dan penumpang pesawat tersebut sudah aman dan baik-baik saja. Mereka pun sudah dijemput pulang oleh para teman-teman yang biasa kita kenal yaitu malaikat. Mereka pun sudah bertemu dengan keluarga mereka yang masih hidup di dunia ini. Keluarga mereka pun sebenarnya dalam hati mereka sadar bahwa mereka telah tenang karena telah bertemu dan mengucapkan perpisahan.
Namun karena saat hidup di dunia dimensi ketiga ini kita terbatasi oleh tubuh 3 dimensi ini, maka ya kita merasa keterpisahan pada mereka yang sudah tidak punya jasad.
Padahal manusia itu aslinya memang tidak berbentuk seperti ini. Aslinya kita adalah jiwa yang berbentuk seperti cahaya. Saat jasad kita sudah tidak dapat digunakan, bukan berarti kita mati dan menghilang. Kita akan tetap, selalu ada, dan selamanya abadi.

Lalu mengapa kita takut akan kematian ?

Semua karena doktrin bahwa setelah kita mati, kita akan sendirian di dalam kubur lalu ditanya oleh malaikat yang kejam dan siap menghukum kita karena dosa-dosa kita. Kita jadi ketakutan karena ancaman hukuman tersebut, lalu ketakutan itu menyebar dan merasuk dalam diri sehingga kita terus ketakutan sampai kita lupa tentang siapa diri kita sebenarnya. =_=
Anehnya manusia.

Menurutku Para Nabi dan Rasul sebenarnya sudah tahu karena sudah sadar tentang bagaimana sistem kerja manusia di alam semesta ciptaan Tuhanku, Allah SWT ini. Sayangnya pemahaman orang-orang saat zaman mereka, belum dapat memahami hal ini dengan baik. Semua itu karena saat itu orang masih pada zaman kebodohan, dan manusia-manusia saat itu sangatlah bebal.
Bagaimana mungkin langsung percaya bila diberi tahu yang ghaib seperti ini ?
Manusia zaman sekarang yang pintar karena berpendidikan saja belum tentu cepat memahami hal ghaib. Maka itu lah terjadi banyak sekali miskonsepsi, sehingga akhirnya manusia terjebak pada suatu pemahaman yang berkebalikan dari apa yang sebenarnya. Gak salah juga sih. Kalau kita mengerti bahwa hidup manusia itu harusnya memang fokus ke pengalaman, maka tidak ada benar atau salah tetapi yang ada adalah pengalaman yang dapat membawa hikmah bagi manusia tersebut berkembang.

Kematian hanyalah pertanda bahwa hidupmu dengan jasad tersebut memang sudah berakhir dan pengalaman yang sudah direncanakan sebelum lahir ke dunia juga sudah dipenuhi.
Saat itu pertanda pula bahwa kita harus move on, mencari pengalaman baru agar jiwa kita yang sebenarnya ini bisa berkembang. Keterpisahan dengan teman dan keluarga itu sama sekali hanya keterpisahan dalam bentuk jasad. Namun jika ingin bertemu dan berkomunikasi, tenang saja, semua itu tetap bisa.
Jadi janganlah takut dengan kematian, dirimu yang asli bukanlah jasadmu yang kamu pakai saat ini~
Maka dari itu manusia haruslah sadar siapa dirinya, dan semua kesadaran itu dimulai dengan sadar akan Sang Pencipta kita yaitu Tuhan, Allah SWT. Semakin kita sadar akan keberadaan Dia, maka akan sangat mudah sekali untuk sadar akan diri kita yang sebenarnya.


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...