Saturday, August 30, 2014

Lucy (2014 movie)

Kemarin sore setelah beres stupa, aku menonton Lucy yang baru tayang weekend kemarin.



Film ini sudah ku tunggu dari pertama kali ku lihat trailernya pada bulan Maret atau April lalu. Ketertarikanku saat melihat trailernya adalah karena tema yang diusungnya adalah "Bagaimana jika manusia menggunakan kapasitas otaknya sampai 100% ?". Lalu kulihat adegan di mana Tante Scarlett Johansson, pemeran Lucy, bisa menjadi manusia super yang bisa mengendalikan manusia lain, mengubah rambutnya sendiri, mengendalikan waktu, dan melihat sinyal elektronik yang tak kasat mata bagi manusia biasa. Itu semuanya memang keren dari sisi action, tapi bagiku itu menggugah sisi spiritual.

Jika ingin melihat review lengkap dan detail mengenai film Lucy ini bisa mampir ke IMDB : Lucy (2014).

Menurutku, dari sisi film untuk menghibur, film ini kesannya biasa saja. Apalagi durasinya begitu cepat sehingga tanpa disadari filmnya tiba-tiba sudah selesai. Tapi dari sisi pesan yang tersirat dalam film ini, dirasa cukup dalam. Meskipun beberapa di antaranya, aku sudah mengerti tapi saat menonton filmnya aku pun seperti diingatkan kembali.

Ku peringatkan bahwa tulisanku berikutnya akan banyak spoiler tentang film. http://eemoticons.net

Genre Science-Fiction diberikan kepada film ini.
Apa benar semua itu fiksi ?
Bagiku sih, tentang obat ilegal yang bisa membuat si Lucy yang awalnya cuma cewe biasa yang lemah tapi suka pesta, menjadi cewe yang super pengetahuannya, aksinya, dan kekuatannya. Tentu saja obat itu ku anggap fiksi. Tetapi apa yang terjadi pada Lucy, dengan perkembangan otaknya yang cukup pesat hanya dalam waktu beberapa jam saja dan membuat kemampuannya bertambah terus dari otak manusia biasa ke manusia super itu cukup memukau diriku. Karena kemampuan otak manusia MEMANG bisa sehebat itu tapi bukan karena komponen otaknya tiba-tiba jadi berbeda dengan manusia pada umumnya tetapi manusia tersebut telah mencapai KESADARAN yang lebih dari KESADARAN FISIK.

Dari buku berjudul Kesadaran Jiwa, dituliskan bahwa manusia memiliki 3 tingkatan kesadaran, :
1. Kesadaran Fisik : yakni kesadaran otak yang ada saat ini yang kita rasakan sebagai manusia saat ini. Jika tubuh fisik kita mati, maka kesadaran ini pun akan hilang. Eits..tetapi tenang dulu kesadarannya mungkin hilang tetapi ingatan akan tetap ada di tingkatan berikutnya yaitu..
2. Kesadaran Jiwa : yakni kesadaran perantara dengan kesadaran ruh. Kesadaran ruh dirasa terlalu tinggi untuk berhubungan langsung dengan kesadaran fisik. Maka kesadaran jiwa memperantarai kesadaran fisik dan kesadaran ruh. Kesadaran jiwa ini juga biasa dibilang sebagai Alam Bawah Sadar atau Pikiran Bawah Sadar. Karena ingatan dalam kesadaran fisik yang menyangkut dengan otak manusia sangatlah terbatas, tapi ingatan yang disimpan dalam kesadaran jiwa sangat tak terbatas.
3. Kesadaran Ruh : yakni kesadaran manusia yang sesungguhnya namun belum ada orang yang memiliki kesadaran ruh ini benar-benar bisa menyeritakan tentang bagaimana kesadaran ruh ini sebenarnya. Entah karena sangat sulit dimengerti atau mereka membiarkan kita untuk meningkatkan kesadaran ruh kita agar kita sendiri yang memahami kesadaran ruh itu seperti apa.

Dari cerita dalam film Lucy, diceritakan perkembangan kemampuan otaknya dari hanya 10-15% bisa meningkat terus sampai 100%. Dari peningkatan itu terlihat bahwa semakin berkembang kemampuan otaknya maka kesadarannya pun makin meningkat. Karena itu lah yang terjadi jika manusia sudah meningkatkan kesadaran.
Meningkatnya kesadaran manusia dari fisik menuju ke kesadaran jiwa bisa membuka pintu pengetahuan yang luar biasa. Karena kesadaran jiwa memiliki tempat penyimpanan ingatan yang tak terbatas. Karena pengetahuan yang begitu tinggi pun membuat manusia yang kesadarannya sudah mencapai kesadaran jiwa bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa.
Warna-warna dari suara, suara-suara dari tumbuhan yang hidup, lingkaran cahaya berwarna-warni yang mengelilingi setiap manusia, pola-pola berkilauan di dalam air, kabut-kabut gelap yang melayang-layang, para pengendara awan, pola yang bergetar ke sana ke mari dari cahaya yang menyorot, makhluk-makhluk dari dimensi berbeda yang sedang mampir karena tujuan tertentu, dan masih banyak lagi.
Meningkatnya kemampuan otaknya mengindikasikan bahwa kesadaran Lucy pun tidak terbatas hanya sampai kepada kesadaran jiwa saja. Tapi peningkatan menuju ke 100% itu sebagai analogi peningkatan menuju ke kesadaran ruh.

Di film tersebut juga diperlihatkan bahwa meningkatnya kesadaran berkesan tidak baik bagi tubuh fisik manusia. Karena tubuh fisik manusia sebenarnya tidak dirancang untuk bisa menampung kesadaran lebih tinggi. Maka dari itu manusia di tubuh fisik ini masih disebut sangat PRIMITIF. Karena kemampuan kita terbatas, pergerakan fisik kita juga terbatas. Kita pun hanya bisa berkegiatan di bumi yang kecil ini dibandingkan dengan seluruh universe yang besarnya tidak terhingga. Makanya konyol juga ya kalau ada manusia yang sombong, wong hidupnya aja cuma bisa di situ-situ saja, terpenjara juga dengan lemahnya badan fisik kok masih bisa sombong ? hehehe..becanda. http://eemoticons.net
Balik ke topik..
Kesadaran yang lebih tinggi dari kesadaran fisik memang membuat tubuh fisik manusia tidak kuat menampung. Ini pun menjelaskan mengapa ruh yang lahir di bumi menjadi manusia akan lupa dengan ingatannya saat menjadi ruh. Karena tubuh fisik manusia memiliki batasan-batasan, akhirnya kita pun menyandarkan kesadaran kita kepada kesadaran fisik. Manusia yang hidup di bumi pun merasa bahwa dirinya sadar ya hanya di bumi saja. Jika manusia tersebut meninggal, maka kesadarannya pun akan hilang dan keberadaannya pun musnah begitu saja.
Maka dari itu Tuhan mengutus makhluk-makhluk dari dimensi lain yang tingkatan kesadarannya sudah lebih tinggi untuk membangkitkan kesadaran manusia di bumi yang jadi LUPA ini. Biasanya dalam bentuk malaikat, malaikat ini pun biasanya membantu para MASTER yang berada dalam bentuk fisik. Para Master ini biasanya disebut NABI-NABI yang diberi wahyu karena kesadarannya juga meningkat lebih dari kesadaran fisik.

Lalu bagaimana dengan tubuh fisik yang manusianya sudah mencapai kesadaran lebih tinggi ?
Kalau dalam agama Hindu, disebut MOKSA.
Menyatu dengan Ilahi. Biasanya tiba-tiba menjadi hilang begitu saja. Materi tubuh fisiknya seperti sel-sel yang ada di dalam tubuhnya, mengikuti materi ruh dari cahaya. Sehingga menjadi hilang tak kasat mata karena sel-sel pembentuk tubuh fisiknya pun bergerak menjadi lebih cepat. Karena suatu materi yang bergerak melebihi kecepatan cahaya, tidak akan bisa dilihat dengan mata fisik manusia biasa.
Maka dari itu, kesannya ya seperti hilang begitu saja. Padahal sih tidak hilang, ya anggap saja berubah bentuk.
Tapi cara yang kusebutkan di atas itu jika manusia tersebut memang sudah IKHLAS 100% tentang apa pun yang ada di dunia. Kalau masih nyantol sama dunia, masih ada ego, bahkan masih ada karma (karena energi negatif yang dihasilkan), akhirnya harus memilih dengan cara LANGSUNG LEPAS DARI TUBUH FISIK alias MATI *jengjeeeeeng* http://eemoticons.net *lebay*
Cara ini memang super gak enak, tapi ya mau gimana lagi, soalnya sistem dari sananya sudah begitu. Maka dari itu, ajaran Agama dan Kepercayaan yang menyangkut spiritualitas selalu sama ujung-ujungnya agar manusia SADAR akan dirinya dan IKHLAS.

Oh ya ngomong-ngomong peningkatan kesadaran, semakin meningkatnya kesadaran memang akan semakin jauh dari dualitas kenikmatan yang dirasakan tubuh fisik. Jadi ya rasa senang tapi gak senang-senang amat, rasa sedih juga gak sedih-sedih amat. Biasa aja gitu.
Maka dari itu mungkin ini alasan mengapa banyak di antara kita kembali bikin "kontrak" untuk bisa ke tubuh fisik manusia lagi. Semua itu karena ingin merasakan pengalaman dualitas lagi. Pengalaman yang hanya didapatkan jika kita berada di tubuh fisik ini. Maka dari itu banyak pepatah agar kita bersyukur dengan hidup kita ini sebagai manusia karena bisa merasakan nikmatnya suatu kepuasan dalam mendapatkan yang diinginkan. Jadi yang masih mengira, "Ihh biar aja kita di sini susah, jadi di surga kita akan dapat nikmatnya...". Iya, semua yang diinginkan dapat terwujud bahkan tak terhingga, tapi hasrat dan puasnya dalam menikmati itu sayangnya akan HILANG. http://eemoticons.net
Keinginan yang ada pada ruh adalah PENGALAMAN. Pengalaman untuk merasakan kesatuannya dengan segala hal. Pengalaman untuk mengerti keberadaan ruh itu sendiri.

Agak sulit dimengerti tapi ya seperti itulah yang kupahami.

Film Lucy ini cukup bagus untuk menjadi koleksi. Karena bisa menjadi pengingat juga akan kemampuan dan kesadaran manusia. Oh ya, jangan jadikan apa yang ku tulis di atas menjadi suatu kebenaran. Karena kesadaran dan pemahaman kita mungkin berbeda. Ku sarankan, carilah kebenaranmu sendiri. Dengan pengalaman yang didapat, juga mencari di dalam dirimu.

Ada pepatah dari Lao Tzu,
"Tanpa meninggalkan rumah, orang mengetahui apa yang ada di surga dan di bumi. Tanpa mengintip dari jendela, orang akan melihat jalan surgawi. Mereka yang pergi keluar, semakin jauh perjalanannya, semakin sedikit pengetahuannya. Karena itu, orang bijaksana melihat semuanya tanpa pergi ke mana pun, melihat semuanya tanpa melihat, tidak melakukan sesuatu namun mencapai tujuannya." 

Selamat menonton, Lucy !! http://eemoticons.net



No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...