Tuesday, June 3, 2014

Edge Of Tomorrow - Movie Review

Sejak tadi pagi sibuk mengerjakan tugas TSDA yang dikumpulin besok, jadi setelah ketemu teman dan beres print buat kliping. Maka menonton film menjadi pilihan reward. Memilih film ini juga ternyata merupakan reward yang sangat baik. Sebenarnya film ini tidak masuk Movie Watchlist-ku. Yang aku tunggu sebenarnya adalah film Maleficent, namun film tersebut baru tayang besok. Namun besok jadwalku penuh ditambah masih ada beberapa gambar rancangan Travelodge yang belum selesai diperbaiki.

Kembali ke Edge Of Tomorrow , karena BiibopH sudah menontonnya minggu lalu aku juga jadi penasaran. Kupikir tidak buruk juga setelah melihat trailer filmnya.

 

Lalu tadi pun akhirnya aku menontonnya sendiri~
Senangnya aku mendapat kursi favoritku di barisan C yang tengah. Seakan-akan nonton film di rumah karena keseluruhan layar bisa terlihat dengan jelas :p



Peperangan dan Monster adalah dua hal yang sebenarnya paling kurang suka aku lihat. Perang itu membosankan karena adegannya berkisar antara tembak-tembakan, meledak, mati, tembak-tembakan lagi, meledak, mati lagi... =_=
Kalau Monster itu karena aku kurang suka melihat makhluk yang gak indah, aneh, dan gak berperi-kemanusiaan (yaiyalah namanya juga monster cuma bisa berperi-kemonsteran)
Bagusnya adalah film ini bisa mengemas keduanya menjadi enak untuk kulihat.



Diangkat dari cerita sebuah light novel, All You Need Is Kill yang dikarang oleh Hiroshi Sakurazaka. Ceritanya mirip seperti film Source Code. Tokoh Utamanya yaitu Mayor William Cage yang diperankan oleh Tom Cruise, adalah Mayor yang diangkat hanya untuk urusan diplomasi bagi militer AS pada saat bumi sedang diinvasi Alien yang disebut Mimic.

Kesialan dirasakan olehnya ketika penugasannya ke Inggris membuatnya dipaksa untuk terjun ke medan perang sesungguhnya padahal ia sama sekali bukan perwira militer yang terlatih. Namun kesialan tersebut berbuah manis ketika dia membunuh monster yang juga membuat dirinya terbunuh, membuatnya mendapat kekuatan untuk kembali ke masa lalu saat ia terbangun di kamp militer. Awalnya kebingungan melanda dirinya setelah beberapa kali merasakan mati di medan perang dan kembali lagi hidup di hari sebelumnya. Lalu akhirnya berkali-kali merasakan mati membuatnya sadar dan bertemu dengan tentara berprestasi saat itu yaitu si cewek badass, Rita Vrataski diperankan oleh Emily Blunt, yang ternyata pernah memiliki kekuatan yang sama dahulu sampai kekuatan itu hilang karena suatu hal. Mereka berdua berusaha mencari cara bagaimana memenangkan perang dan menemukan otak utama yang mengendalikan para monster serta mematikannya.

Pertarungan mengalahkan Mimic ini sangatlah seru. Kocaknya adalah melihat Cage yang berkali-kali mati untuk mengulang apa yang terjadi dan mengatasi kematiannya serta kematian rekannya yang lain termasuk Vrataski. Karena beberapa kematian lebih terasa lucu daripada menyedihkan. Namun hanya dengan mengulang yang terjadilah Cage bisa terus mengalami pengalaman untuk menuju ke misi utama yaitu mematikan otak utama yang mengendalikan para monster. Peralatan tempurnya pun menarik, khususnya baju tempurnya mengingatkanku seperti perang yang terjadi di film The Matrix Revolution di mana setiap tentara memakai baju tempur layaknya seperti robot dengan persenjataan lengkap dan canggih.

Kayaknya sih BiibopH sangat terkesan dengan baju tempurnya bahkan terpikir bagaimana kalau membuat properti cosplay-nya ? BiibopH jadi Cage dan aku jadi Vrataski hahaha (mikir lagi buat duit, waktu, dan entar propertinya mau disimpen di manaaa ???)

Dari keseluruhan film sudah oke. Efek canggihnya menurutku sih biasa.
Dari beberapa adegannya terkesan film ini cocok dijadikan game. Gak aneh kalau nanti keluar kaset game-nya.

Ingin tahu bagaimana cara Cage dan Vrataski menyelesaikan misinya ?
dan berapa kalikah Cage mati dalam film ? (coba gitu ada yang mau iseng ngitungin hahaha)
Maka silakan ke bioskop terdekat karena film ini sayang untuk dilewatkan~ ≧◡≦



No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...